Senin, 30 Januari 2012

SHOLAT DAN SEDEKAH





“Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: "Hendaklah mereka mendirikan shalat, menafkahkan sebahagian rezki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada bari itu tidak ada jual beli dan persahabatan.(QS.Ibrahim : 31)”

Allah SWT memerintahkan kepada kaum muslimin agar mereka mengerjakan perbuatan - prbuatan yg menghasilkan pahala,yg dapat membahagiakan manusia dalam kehidupan duniawi dan ukhrawi.Perbuatan - perbuatan itu ialah :
1.       Mendirikan Sholat.
2.       Menafkahkan sebagian harta yg telah di anugerahkan Allah SWT.
Allah SWT memerintahkan kepada kaum muslimin mendirikan sholat,karena sholat itu tiang agama,sebagaimana sabda Rasulullah SAW.

“ Sholat itu adalah tiang agama,barang siapa yg  mendirikannya,maka sesungguhnya ia telah mendirikan agama dan barang siapa yg meninggalkannya,maka sesungguhnya ia telah meruntuhkan agama.(HR.Baihaqi dari Umur bin Khattab)”

Seorang yg taat dan selalu mendirikan sholat adalah orang yg suci jasmani dan rohaninya.krn sholat itu mencegah orang yg mengerjakannya melakukan perbuatan keji dan perbuatan yg terlarang,sebagaimana firman Allah SWT.

“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS. Al Ankabuut : 45)”

“(14) Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), (15 ) dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang.(QS.Al- A’laa : 14-15)”

Perbuatan hamba yg pertama kali dihisab Allah di hari kiamat ialah sholat.Jika baik sholat seorang hamba,maka baiklah seluruh perbuatannya.sebaliknya jika buruk sholat atau mengerjakannya,maka buruk dan rusak pulalah seluruh pahala amalnya yg lain.Rasulullah SAW.bersabda :

“perbuatan hamba yg pertama kali di hisab Allah pada hari kiamat ialah sholat.Maka jika baik amalan sholat itu,baik pulalah seluruh amalnya, dan jika rusak amalan sholat itu.rusak pulalah seluruh amalnya.(HR. Thabrani)”

Bahkan Allah SWT menegaskan,bahwa orang yg selalu mengerjakan sholat itu adalah orang yg menjadi pewaris syurga firdaus di akhirat nanti,sebagaimana firman – Nya :

“(9) dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya. (11) (yakni) yang akan mewarisi syurga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.(QS. Al – Mu minuun : 9 – 11)”

Mendirikan Sholat berarti mengerjakan sholat terus menerus,sesuai dg waktu yg telah ditentukan agama,disertai dg khusyu dan ikhlas.
Allah SWT memerintahkan kepada orang - orang yg beriman menafkahkan sebagian harta yg telah dikaruniakan Allah kepada mereka,sebelum datang hari kiamat,yaitu hari yg pada hari itu semua pintu taubat telah ditutup,tidak satu dosapun yg dapat ditebus,walaupun ditebus dg emas sepenuh bumi ini,tidak ada lagi seorang teman karibpun yg dapat menolong dan tidak seorangpun yg dapat menyelamatkan dan memberikan bantuan termasuk anak - anak dan cucu - cucu.Allah SWT berfirman :

“Maka pada hari ini tidak diterima tebusan dari kamu dan tidak pula dari orang-orang kafir. Tempat kamu ialah neraka. Dialah tempat berlindungmu. Dan dia adalah sejahat-jahat tempat kembali.(QS. Al- Hadid : 15)”

“Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at.Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim.(QS. Al – Baqarah : 254)”

Orang - orang yg terlepas dari adzab pada hari kiamat itu hanyalah orang - orang yg selama hidup didunia mengerjakan amal - amal saleh,suka bersedekah,sehingga hatinya suci dan bersih serta rela terhadap apa yg diberikan Allah kepadanya nanti.Allah SWT. Berfirman :

“(88) (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna. (89)  kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.(QS. Asy-Syu’araa : 88 – 89)”

Suka menafkahkan harta merupakan percerminan dari pribadi muslim yg sesungguhnya,sebagai seorang yg telah menyerahkan diri,harta dan kehidupan kepada agama,semata - mata untuk mencari keridhoan Allah SWT. Dan merupakan perwujudan dari rasa syukur kepada Allah yg telah melimpahkan nikmat-nya yg tidak terhingga banyaknya,yg timbul dari hati sanubarinya.
Sebaliknya sifat tidak suka menafkahkan sebagian harta yg telah di anugerahkan Allah,adalah pencerminan pribadi orang - orang kafir,yg ingkar kepada Allah dan Rasul-Nya serta pencerminan dari rasa ingkar terhadap nikmat Allah,karena mereka merasa bahwa segala yg mereka peroleh itu semata - mata karena hasil jerih payahnya sendiri,bukan kurnia Allah.Dengan sikap yg demikian berarti mereka telah zalim terhadap dirinya sendiri.Zalim terhadap dirinya sendiri ialah karena tidak lagi mendapat tambahan nikmat dari Allah,bahkan mereka ditimpa azab yg pedih didunia dan di akhirat.
Hendaklah kaum muslimin ingat,bahwa harta itu pada hakikatnya adalah milik Allah.di anugerahkannya kepada manusia agar mereka dapat melaksanakan tugasnya sebagai hamba Allah selama mereka hidup didunia.karena itu jika seseorang telah memperoleh harta dan telah melebihi keperluannya,hendaklah dinafkahkan – Nya kepada yg berhak menerimanya…

Barakallahulakuma wa Baraka a’laikuma wa ja ma’abainakuma fi khair..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar